10 Penyebab Kematian Ibu Hamil

Ibu hamil memiliki resiko yang tinggi, bahkan dalam agama Islam dinilai sebagai bentuk jihad saat melahirkan dan jika sampai meninggal maka diberi hak hukum sebagaimana orang pergi berjihad. Kehamilan berisiko pada kematian, terutama jika memiliki hal-hal yang bisa memicu atau berefek pada kematian pada ibu hamil. Tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk sang ibu. Pertanyaannya adalah apa penyebab kematian ibu hamil ini? agar bisa menghindari (setidaknya menjauhi) resiko ini.

Berikut akan saya uraikan setidaknya 10 hal yang bisa menyebabkan ibu hamil sampai meninggal. Tetapi sebelumnya perlu saya ingatkan bahwa hal ini hanya sebagai penyebab saja dan maksud saya adalah sebagai antisipasi dini agar para ibu hamil mengerti dan waspada jika muncul dan merasakan salah satu hal berikut.

10 Penyebab Kematian Ibu Hamil

Anemia

Salah satu komponen darah adalah sel darah merah. Sel darah merah ini berguna untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke jaringan di dalam tubuh, oleh karenanya sel darah merah bersifat sangat penting karena sebagai transportasi semuanya untuk kebutuhan ibu dan anak yang dikandung. Jika ibu hamil kekurangan sel darah merah dapat mengakibatkan kelahiran prematur, berat lahir rendah dan kematian ibu. Mengapa demikian?

Hal ini karena saat ibu sedang mengandung janin atau hamil, tubuhnya membutuhkan peningkatan volume darah, jika nutrisi yang diperlukan kurang maka suplai darah menjadi pendek. Hal ini bisa mengakibatkan kelelahan, sesak napas, nyeri dada, detak jantung tidak teratur hingga merasa pusing. Anemia yang paling umum terjadi adalah kekurangan zat besi. Kondisi ini mudah diidentifikasi dengan melakukan tes darah. Memang anemia bukan dikenal sebagai penyebab tertinggi kematian ibu hamil tetapi jika penanganan kuran baik akan berakibat fatal baik terhadap ibu atau janin yang dikandungnya.

Preeklampsia dan Eklampsia

Preeklampsia merupakan hipertensi yang umum terjadi. Namun, hal ini juga bisa mengancam hidup ibu hamil. Biasanya gajala yang muncul adalah mual, muntah, pembengkakan tangan dan wajah, sakit kepala hingga sakit perut. Ketika preeklampsia tidak ditangani dengan baik maka dapat berkembang menjadi eklampsia yang merupakan awal dari kejang atau koma.

Kadang ibu-ibu bertanya “bagaimana bisa saya terkena hipertensi? sementara biasanya normal saja….. “ pertanyaan ini adalah wajar dan memang kasus pada ibu hamil kebanyakan tidak bisa diprediksi secara wajar karea memang ada banyak kejadian dengan berubahnya hormon dan metabolisme tubuh saat hamil.

Kehamilan membuat berkembangnya dua kali jumlah produksi darah yang membuat jantung bekerja lebih keras untuk memindahkan semua cairan dalam tubuh. Hal ini berpotensi mengakibatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut sebagai hipertensi.

Kedua kondisi ini (preeklamsia dan eklamsia) dapat menjadi salah satu penyebab kematian ibu hamil. Pasalnya, komplikasi ini bisa menyebabkan kegagalan organ seperti hati dan ginjal, pendarahan, peningkatan enzim hati hingga merendahnya jumlah trombosit. Untuk menanganinya, setiap wanita hamil harus memantau tekanan darahnya secara rutin.

Stroke

Stroke masih berhubungan dengan tekanan darah yang tinggi. Hipertensi ini bisa menyebabkan stroke bagi siapa saja. Namun, kemungkinan wanita mengalami stroke meningkat karena kehamilan dan bisa berlanjut selama masa postpartum. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang menyalurkan darah ke otak mengalami pembekuan atau penyumbatan. Gejala yang biasa dialami adalah bingung, kesulitan bicara, penglihatan kabur, kehilangan keseimbangan, pusing dan sakit kepala hingga mati rasa di lengan, tungkai, wajah di satu sisi tubuh.

Saran saya ibu hamil memeriksakan secara rutin ke bidan anda agar bisa dikontrol kesehatan dasar misal tekanan darah dan kondisi-kondisi yang nampak lainnya. Karena hipertensi akan berakibat seperti efek domino yang menjadi salah satu penyebab kematian ibu hamil.

Morning Sickness parah

Morning sickness kalau orang umum mengatakan muntah-muntah saat awal hamil yang biasanya terjadi dipagi hari tetapi kenyatannya banyak terjadi disetiap waktu, jika memang tidak terlalu parah hal ini wajar saja karena memang ada perubahan hormonal yang menyebabkan rasa mual itu. Morning sickness merupakan penyebab kematian yang umum terjadi pada kehamilan, walaupun jarang terjadi. Wanita yang mengalami komplikasi ini dapat menyebabkan kesepian dan depresi yang ditandai dengan mual dan muntah yang parah. Yang akhirnya dapat menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi berat hingga kerusakan pada kerongkongan dan gigi.

Tidak diketahui penyebab pastinya, namun dikatakan bahwa obesitas, kehamilan multipel, riwayat kelainan makan dan kehamilan pertama kali merupakan faktor risiko. Wanita yang terkena komplikasi ini berisiko lahir prematur dan jika tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan kematian.

Keracunan darah

Keracunan darah atau sering disebut sebagai sepsi maternal adalah infeksi bakteri yang parah pada uterus (rahim). Kondisi ini umumnya terjadi beberapa hari setelah seorang ibu melahirkan. Sepsis berat dapat menyebabkan syok septik, yang berdampak pada gangguan mental serta kerusakan organ yang luas. Gejalanya meliputi hipotermia, hipotensi, ikterus, dan detak jantung tidak teratur. Kondisi ini jika tidak ditangi dengan benar bisa menyebabkan kematian pada ibu pasca hamil.

Keguguran

Ada banyak macam keguguran, mungkin sebaiknya masalah ini bisa baca di artikel saya yang lain tentang keguguran pada ibu hamil. Keguguran biasanya terjadi pada trimester pertama. Ini bisa disebabkan oleh kelainan kromosom dan genetis yang berat, adanya kelainan pada rahim dan kondisi fisik dan medis pada ibu. Tanda pertama adalah pendarahan pada vagina. Jika tidak segera menemui dokter setelah diduga keguguran dapat menyebabkan infeksi berat dan kematian.

Keguguran merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil yang cukup tinggi, namun dengan penanganan yang tepat baik waktu maupun kondisinya maka efek kematian pada ibu bisa diperkecil.

Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan

Kehamilan ini terjadi saat sel telur dibuahi di luar rahim. Penyakit radang panggul, merokok dan fertilisasi in-vitro dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi ini. Silahkan baca artikel saya tentang kehamilan ektopik, disana saya bahas lebih lengkap dan lebih jelas khusus masalah ini.

Gejala yang biasa muncul adalah sakit perut, pusing, lemas, mual, muntah, nyeri di salah satu perut dan pendarahan melalui vagina. Jika tidak ditangani secara benar bisa berakibat fatal, oleh karenanya segera periksa ke dokter spesialis anda atau minimal konsultasi ke bidan anda yang terdekat agar memperoleh informasi yang benar tentang kondisi anda.

Pendarahan pasca persalinan

Pendarahan pasca persalinan atau PPH mengacu pada kehilangan darah berlebihan yang terjadi setelah persalinan. Biasanya terjadi dalam satu hari setelah melahirkan atau bisa terjadi bahkan berminggu-minggu kemudian. Hal ini bisa disebabkan oleh plasenta yang tertinggal, hipertensi hingga induksi persalinan. Resiko ini dapat meningkat dengan cepat karena obesitas, dan biasanya ibu hamil mengalami obesitas karena memang ada peningkatan berat badan.

Komplikasi ini dapat ditangani dengan transfusi darah atau pemberian uterotonika seperti oksitosin yang membuat rahim berkontraksi. Jika ini gagal untuk menurunkan aliran darah, maka pembedahan dan pengangkatan rahim diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ibu.

Emboli Cairan Ketuban

Komplikasi ini terjadi ketika cairan ketuban atau materi janin seperti rambut bayi atau sel kulit memasuki aliran darah ibu. Hal ini bisa terjadi kapan saja dari sebelum persalinan hingga sesudah persalinan. Gejalanya meliputi tekanan darah rendah yang mendadak, cairan di paru-paru, gagal jantung, kejang, kecemasan mendadak, menggigil hingga pendapatan. Ini bisa meningkatkan resiko cedera otak bagi mereka yang masih bertahan hidup.

Oleh karenanya segera konsultasi ke dokter spesialis kandungan anda dan jangan lupa periksa rutin ke bidan anda untuk meminimalkan resiko terhadap kondisi ini.

Peripartum Cardiomyopathy

Ini adalah penyakit misterius yang terjadi pada ibu hamil dan melahirkan. Karena penyakit ini bisa tiba-tiba muncul tanpa disadari dan hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini sendiri merupakan gangguan pada otot pada jantung sehingga kekuatannya untuk memompa darah berkurang. Penyakit ini bisa muncul di kehamilan trimester ke-3 sampai 5 bulan pasca melahirkan.

Gejalanya meliputi kelelahan yang berlebih, nyeri dada, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki serta detak jantung yang cepat. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah di paru-paru, gagal jantung kongestif dan kematian. Penyakit ini bisa dicegah dengan olahraga teratur, tidak merokok dan minum alkohol, serta mengonsumsi makanan sehat.

Catatan : Pada masa pandemi covid-19 ini infeksi virus covid-19 merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi ibu hamil, apalagi ibu hamil mempunyai sebab bawaan lainnya. Oleh karena itu saran saya sebaiknya ibu hamil lebih waspada dan menjaga diri di masa ini. Biasanya virus ini memicu kurangnya spO2 dan menyebabkan meninggalnya ibu dan bayi yang dikandung saat menjelang kelahiran.

Demikian tulisan ini, memang agak panjang tetapi semoga bermanfaat bagi kita semua, baik yang sedang hamil atau sedang belajar kebidanan atau sedang memperdalam ilmu kebidanan. Penjelasan ini memang singkat dan sederhana oleh karenanya tetap konsultasi dengan ahlinya dan jangan merasa sudah mengerti. Semoga bermanfaat. Amin!

Tags:, , , , , , , , ,

Categories: Berbagi pengalaman, Kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *