Ini yang dikatakan sebagai Abortus Habitualis
Ada beberapa macam istilah yang mungkin akan diucapkan bidan anda atau dokter spesialis kandungan anda saat konsultasi tentang abortus, diantaranya adalah abortus habitualis. Seorang wanita dikatakan menderita abortus habitualis, apabila wanita tersebut mengalami abortus 3 kali atau lebih secara kontinyu (berturut – turut / terus menerus tanpa tenggang waktu). Kejadian abortus ini bisa saja abortus disengaja atau tidak disengaja, jika memang tidak disengaja itu merupakan suatu kesedihan yang dirasakan bagi calon ibu, karena saya yakin sudah lama menantikan momongan.
Wanita yang mengalami peristiwa Abortus Habitualis tersebut, umumnya tidak mendapat kesulitan menjadi hamil, akan tetapi kehamilannya tidak akan bertahan lama atau tidak akan berlangsung terus tetapi akan berhenti sebelum waktunya dengan kata lain akan mengalami aborsi (keguguran). Biasanya kejadian aborsi ini terjadi pada trimester pertama, tetapi kadang-kadang pada kehamilan lebih tua. Oleh karena itu sebaiknya lebih hati-hati pada masa-masa ini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Walau terjadinya abortus berturut-turut mungkin kebetulan, namun secara garis besar abortus habitualis diduga disebabkan oleh beberapa hal ini yaitu Kelainan pada zigot, Gangguan fungsi rahim (endometrium) dan Kelainan anatomi pada rahim
Kelainan pada zigot
Kelainan genetik pada suami istri (kromosom yang dibawa oleh kedua pasangan) diduga menyebabkan keguguran, kelainan ini merupakan takdir jadi tidak bisa menyalahkan siapapun dan juga menyesal karena tindakan apapun. Memang ini bisa terjadi pada siapa saja, yang terpenting adalah penangan pasca keguguran dan antisipasi sebelum hamil lagi.
Gangguan fungsi rahim (endometrium)
Mal fungsi endometrium yang mengganggu implantasi atau mengganggu bakal janin dalam pertumbuhan. Diduga ini dipengaruhi oleh : kelainan hormonal, gangguan nutrisi ibu, penyakit infeksi yang diderita ibu (toxo, rubella), kelainan imunologie dan faktor psikologis
Kelainan anatomi pada rahim
Kelainan anatomi pada uterus perlu dibedakan antara kelainan bawaan yang diderita ibu ataupun kelainan yang didapat oleh karena adanya penyakit dalam rahim. Misal terdapat myoma uteri yang menyebabkan tidak ada ruang yang cukup untuk berkembangnya hasil konsepsi di dalam rahim sehingga terjadi keguguran, terutama pada trimester kedua kehamilan.
Penanganan abortus habitualis dapat dilakukan jika wanita tersebut ingin hamil lagi, sebelumnya sebaiknya dilakukan pemeriksaan lengkap (pemeriksaan darah / torese, urine, pemeriksaan imunologie), pemeriksaan anatomi gynecology (USG, histerografi dan laparaskopi)
Pada wanita dengan abortus habitualis, yang datang periksa sudah dalam kondisi hamil dilakukan pemeriksaan diatas, kecuali yang dapat mengganggu kehamilan. Sebaiknya konsultasikan dengan Bidan Anda atau dokter spesialis kandungan anda agar tidak memperoleh informasi yang salah dan menyesatkan.
Categories: Kehamilan