Kupas tuntas tentang abortus dan penanganannya
Sebagaimana yang telah saya singgung kemarin dalam cerita mengenai perdarahan saat hamil muda, bahwa perdarahan juga ada kemungkinan terjadinya abortus tetapi tidak semuanya perdarahan di saat hamil muda adalah abortus. Saat ini saya akan menjelaskan beberapa macam abortus yang bisa saja sewaktu-waktu terjadi, sehingga dengan pengatahuan dasar ibu hamil bisa waspada.
Abortus adalah proses dikeluarkannya hasil konsepsi (janin) dikarenakan sesuatu hal sebelum hasil konsepsi tersebut (janin) mampu hidup diluar kandungan dengan berat kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Macam-macam abortus menurut kejadiannya adalah sebagai berikut :
- abortus imminens
- abortus insipiens
- abortus inkomplitus
- abortus komplitus
- abortus infeksiosis
Abortus imminens
- Jika terjadi perdarahan pada ibu hamil yang belum cukup bulan maka kejadian yang pertama diduga adalah abortus imminens. Abortus ini bisa terlihat dengan terjadinya perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berkelanjutan atau dipertahankan
- Pada abortus imminens tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus, hanya diperlukan “tirah baring” atau dengan kata lain “bed rest” istirahat penuh diatas tempat tidur
- Penanganan yang perlu diambil adalah ibu hamil untuk sementara waktu dianjurkan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan atau melakukan hubungan seksual
- Bila perdarahan berhenti, kehamilan bisa dilanjutkan hingga aterm atau cukup bulan, tetapi bila perdarahan terus berkelanjutan diikuti rsa nyeri yang berlebihan maka disarankan segera ke Rumah Sakit terdekat karena kemungkinan ibu mengalami keguguran atau abortus insipien
Abortus insipiens
- Abortus insipiens ini merupaka kelanjutan dari abortus imminens, yaitu jika perdarahan dan rasa nyeri yang semakin meningkat terasa pada ibu hamil yang belum cukup bulan.
- Tanda-tanda terjadinya abortus insipiens adalah perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda, dimana hasil konsepsi (janin) masih berada dalam rahim atau cavum uteri.
- Kondisi ini menunjukkan proses keguguran yang sedang berlangsung dan akan berlangsung menjadi abortus inkomplitus
Abortus Inkomplitus
- Abortus inkomplitus ini terjadi setelah terjadi abortus insipens tetapi berlanjut ke perdarahan pada kehamilan muda dengan indikasi sebagian dari hasil konsepsi (janin) telah keluar dari rahim melalui mulut rahim.
- Pada abortus inkomplitus ini, harus dilakukan tindakan curetase untuk membersihkan rahim dari sisa hasil konsepsi agar tidak terjadi keganasan dikemudian hari. Perlakuan curetase tidak bisa dan tidak boleh dilakukan oleh tenaga yang bukan ahlinya, dengan kata lain hanya seorang dokter spesialis yang boleh melakukannya.
Abortus komplitus
- Abortus komplitus ini terjadinya pada kehamilan muda ditandai dengan perdarahan disertai keluarnya hasil seluruh konsepsi (janin) dari rahim.
- Pada abortus komplitus tidak diperlukan tindakan curetase, hanya perlu ditegaskan dengan pemeriksaan ultrasonografi yang menyatakan tidak ada gambaran sisa hasil konsepsi di dalam rahim.
- Pemberian antibiotik dilakukan jika ditemukan tanda-tanda infeksi atau khawatir terjadi infeksi berlanjut.
- Ibu hamil yang mengalami abortus komplitus ini dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, atau pasien abortus inkomplitus mengalami anemia “sedang” dapat diberikan tablet Fe.
- Jika hal ini dirasa belum cukup maka bisa dilakukan transfusi darah bagi pasien yang mengalami keguguran inkomplitus dengan anemia berat
Abortus infeksiosis
- Jika terjadi abortus dan abortus ini disertai komplikasi infeksi maka disebut abortus infeksiosis. Infeksi ini dikarenakan adanya penyebaran kuman atau toxin yang beresiko tinggi untuk terjadi sepsis.
- Apa itu sepsis? sepses adalah infeksi yang memerlukan pengobatan serius. Kasus abortus yang disertai infeksi atau abortus infeksiosis harus segera dirujuk ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai dan lengkap
Demikian saya uraikan beberapa macam abortus dan juga penanganannya, saya banyak berharap pengetahuan ini membantu para ibu hamil dan juga suaminya untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam bertindak, serta mengetahui kira-kira apa yang harus dilakukan, yang jelas dan paling mudah adalah kontak Bidan Anda atau dokter anda sehingga tidak salah informasi serta tindak lanjut yang diperlukan. Semoga bermanfaat. Amin!
Categories: Berbagi pengalaman, Kehamilan