6 Mitos dan Fakta Olahraga saat Hamil yang Mungkin Tidak Anda Tahu

Saat ini banyak sekali info tentang kehamilan di media sosial dan sangat mudah untuk didapatkan, tetapi banyak sekali info yang justru kurang baik menurut saya, dari berbagai bacaan dan juga sumber penulisan rekan saya akhirnya saya simpulkan sedikitnya ada 6 mitos dan fakta olahraga saat hamil yang mungkin tidak anda tahu.

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan berbagai penemuan terbaru, membuat segala sesuatunya sedikit berbeda antara saat ini dengan zaman dahulu. Jika dimasa lalu ibu hamil dianjurkan atau didorong untuk mengurangi dan menghindari sama sekali berbagai bentuk olahraga atau latihan, hari ini kita mengenal sesuatu yang berbeda. Tidak hanya boleh dilakukan, namun olahraga juga sangat dianjurkan dalam menjaga kebugaran ibu hamil. Selain itu, ternyata olahraga juga memiliki dampak yang positif terhadap ibu dan bayi.

Seorang pakar kehamilan bernama Laura Relay, MD mengatakan, setiap ibu hamil harus aktif secara fisik untuk mempersingkat gambar mudah proses persalinan. Namun, sejauh yang ada, mitos tentang kebugaran selama kehamilan tidak mudah untuk disingkirkan. Sehingga berpotensi menyebabkan wanita hamil menjadi bingung dan takut melakukan sesuatu. Untuk mengetahui hal tersebut apakah mitos atau fakta, berikut adalah beberapa uraiannya.

6 Mitos dan Fakta Olahraga saat Hamil

Mitos dan fakta yang ke-1 detak jantung

Jangan melakukan olahraga yang membuat detak jantung lebih dari 130. Sebenarnya tidak ada ukuran tertentu mengenai detak jantung yang tepat pada setiap wanita hamil karena setiap mereka memiliki detak jantung yang berbeda-beda. Tergantung kondisi ibu hamil itu sendiri, jadi lebih baik konsultasi langsung dengan dokter anda agar mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya.

Mitos dan fakta yang ke-2 melatih perut

Mitos mengatakan bahwa wanita hamil tidak boleh melatih perut. Faktanya, para ahli menganjurkan setiap ibu hamil untuk melatih daerah di sekitar perut dan panggul. Hal tersebut untuk memperkuat kedua bagian tersebut selama kehamilan. Tidak hanya itu, olahraga yang memperkuat panggul maupun perut dapat membantu persalinan dan mempercepat pemulihan.

Setelah trisemester pertama, anda dianjurkan untuk tidak melakukan berbagai aktivitas olahraga yang bersangkutan dengan punggung anda. Sebaliknya, dianjurkan untuk berolahraga dengan melakukan peregangan seperti memiringkan panggul, melakukan latihan pernafasan dengan perut, dan menguatkan ABS untuk mencegah otot-otot dalam kondisi prima.

Mitos dan fakta yang ke-3 dilarang berlari

Wanita hamil dilarang berlari. Sebenarnya wanita hamil tidak dilarang untuk berolahraga seperti berlari. Namun ada baiknya anda tetap mendengarkan apa yang dikatakan oleh tubuh anda. Apabila anda merasa baik-baik saja, tidak ada salahnya untuk jogging selama kehamilan, terlebih jika kehamilan anda berisiko rendah. Jika anda khawatir, anda bisa melakukan jalan cepat atau olahraga dengan berjalan selama kurang lebih 30 menit setiap hari.

Para ahli menganjurkan kepada setiap ibu hamil untuk mengurangi intensitas berlari setiap bertambahnya trisemester. Pada trisemester ketiga, sangat tepat apabila anda tidak berlari dan memilih olahraga berjalan saja.

Mitos dan fakta yang ke-4 ibu rentan cedera

Benarkah olahraga selama kehamilan akan membuat ibu rentan cedera? Menurut beberapa penelitian, selama kehamilan, tubuh seorang ibu akan memproduksi hormon yang disebut relaxing. Hormon ini dirancang untuk melumasi sendi sehingga persalinan menjadi lebih mudah.

Ketika sendi terlalu longgar, maka hal tersebut dapat meningkatkan resiko cedera. Jadi, setiap individu diharuskan untuk menghindari beberapa latihan atau gerakan yang tiba-tiba seperti angkat beban yang terlalu berat atau kegiatan dari jongkok ke berdiri.

Mitos dan fakta yang ke-5 nutrisi hilang

Beberapa wanita percaya jika mereka berolahraga terlalu banyak atau sering berolahraga, mereka akan mengambil nutrisi yang seharusnya dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh. Benarkah demikian? Anda tidak perlu khawatir, bayi akan mendapatkan apa yang dibutuhkan. Cara untuk mengatasi masalah ini sebenarnya cukup sederhana. Anda diharuskan menjaga kadar gula darah dengan cara sering mengkonsumsi beberapa makanan ringan (cemilan sehat). Menurut beberapa penelitian, ibu hamil yang sering berolahraga cenderung memiliki bayi yang lebih ramping atau lebih kurus, tetapi ukuran organ dan lingkar kepalanya tetap normal. Sehingga mereka melahirkan dengan lebih mudah. Jadi, ibu hamil tidak boleh takut untuk berolahraga.

Mitos dan fakta yang ke-6 kebiasaan olah raga

Jika ibu hamil tidak pernah berolahraga sebelum hamil, maka mereka yang tidak dianjurkan untuk berolahraga saat hamil. Benarkah demikian? Tidak ada kata terlambat. Jika anda tidak pernah berolahraga sebelum kehamilan, anda juga tetap dianjurkan untuk berolahraga saat hamil. Beberapa olahraga yang aman seperti berjalan, jalan cepat atau berenang sangat dianjurkan.

Namun, tentu saja beberapa olahraga yang berbahaya seperti duduk di atas bola jika anda tidak pernah latihan sebelumnya dianjurkan untuk tidak melakukannya. Selalu ingat bahwa anda dianjurkan beristirahat setelah berolahraga 15-20 menit. Perbanyak konsumsi air putih, bahkan jika anda sering buang air kecil. Karena air putih sangat dibutuhkan selama kehamilan, baik saat berolahraga di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Tags:, , ,

Categories: Berbagi pengalaman, Kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *