Bagaimana tanda saat anda telah siap memiliki anak?
Hampir semua orang berpendapat jika sebuah keluarga rasanya tidak lengkap apabila tidak ada anak didalamnya. Anak berarti sangat banyak bagi setiap pasangan. Tidak hanya bisa dijadikan sebagai pelipur lara, penyemangat, anak juga bisa menjadi penguat ikatan antara suami dan istri. Lebih dari itu, anak berarti segalanya bagi hampir semua pasangan yang ada.
Namun, ada kalanya seseorang takut memiliki anak karena berbagai pertimbangan yang ada. Jika anda tidak memiliki masalah medis yang menghalangi anda untuk bisa hamil dan memiliki kehamilan yang normal atau yang tidak beresiko, berikut adalah beberapa hal yang mungkin bisa membantu anda mempertimbangkan hal tersebut, diantaranya adalah : usia, kondisi medis, kondisi rumah tangga, persiapan untuk melepas karir dan persiapan financial atau perekonomian keluarga.
Apa tanda yang bisa dilihat saat anda telah siap memiliki anak?
A. Usia
Sejak perempuan dilahirkan, sebenarnya mereka sudah dibekali dengan berjuta-juta telur. Telur tersebut jumlahnya akan berkurang pada saat wanita memasuki usia pubertas. Yang tersisa mungkin sekitar 300.000 telur saja.
Walau demikian, seorang wanita dianjurkan untuk hamil setidaknya setelah berusia 20 tahun karena pada saat wanita berusia antara 20 tahun hingga 24 tahun, resiko kehamilan atau komplikasi merupakan yang paling minimal di antara semua usia. Selain itu, pada usia tersebut adalah usia paling baik di mana wanita bisa hamil.
B. Kondisi medis
Jika anda tidak memiliki masalah apapun yang berkaitan dengan dunia medis seperti darah tinggi atau preeklamsia, diabetes gestasional, jantung atau beberapa penyakit kelamin lainnya, maka itu artinya bahwa anda siap untuk memiliki anak kapanpun.
Namun, jika anda memiliki beberapa penyakit yang telah saya sebutkan tadi, apabila hamil anda akan memiliki kehamilan yang beresiko sehingga anda diwajibkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan untuk memastikannya (dalam hal ini bisa konsultasi dengan spesial kandungan atau bidan sineor disekitar timpat tinggal anda).
C. Kondisi rumah tangga (lihat hubungan yang anda miliki)
Kondisi rumah tangga sangat berpengaruh terhadap kesiapan kehamilan, jangan sampai saat menjalani masa kehamilan anda dalam kondisi mental tertekan karena hal ini berpengaruh pada perkembangan janin yang dikandung. Oleh karena itu evaluasi kembali hubungan yang anda miliki. Jika anda dan suami dalam keadaan baik-baik saja, maka ini merupakan lampu hijau bagi anda dan pasangan untuk memiliki anak.
Hubungan yang tampaknya di ujung tanduk bukan berarti bahwa mereka tidak boleh memiliki anak, namun seringkali anak akan menjadi korban broken home yang perlu anda pertimbangkan. Di sisi lain, terkadang anak juga bisa menjadi penguat ikatan antara suami istri sehingga apabila hubungan di ujung tanduk, memiliki anak bisa menjadi salah satu solusi tepat dalam memperbaiki hubungan tersebut.
D. Siap melepas karir
Saya tidak bermaksud menganjurkan kepada anda untuk full time melepas karir anda, tetapi yang jelas masa kehamilan dan merawat balita akan banyak menyita waktu dan perhatian anda. Beberapa wanita saat ini mungkin saja terikat dengan karir yang mereka jalani. Memiliki anak berarti harus membagi fokus antara karir dan keluarga. Tidak seperti suami yang terkadang bisa ditinggal dalam waktu yang lama, seorang anak harus terus menerus di bawah pengawasan orang tuanya terutama ibunya.
Apabila anda sudah siap melepas karir yang anda miliki saat ini, maka, memiliki anak sangatlah baik. Terlebih jika usia anda sudah kepala tiga, dimana biasanya wanita mulai menurun tingkat kesuburannya dan memiliki resiko lebih besar saat hamil.
E. Apakah anda siap secara finansial
Faktor keuangan tidak boleh dianggap remeh, terlebih karena anda membutuhkan banyak hal mulai dari makanan bergizi, susu, buah-buahan, berbagai perlengkapan saat hamil dan bersalin, dan lain-lain.
Terlebih jika anda sudah memutuskan untuk mengurangi intensitas bekerja anda. Tidak hanya itu, masa depan anak juga perlu dipertimbangkan, terutama soal pendidikan. Ada pepatah yang dulu populer saat saya kuliah yaitu “uang memang bukan segalanya tetapi segalanya butuh uang”, saya tidak bermaksud mendewakan uang tetapi secara nalar tentu anda bisa menerima pendapat saya bahwa masa-masa kehamilan dan juga pasca kelahiran tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Lima faktor tersebut perlu dipertimbangkan bagi calon ibu yang termasuk wanita karir, tetapi tidak diperlukan bagi calon ibu yang fokus sebagai ibu rumah tangga, menurut saya justru hanya persiapan mental saja yang diperlukan untuk persiapan kehamilan. Bagimana pendapat anda?
Categories: Berbagi pengalaman, Kehamilan