Gangguan haid serta hubungan haid dengan masa reproduksi

Haid atau menstruasi merupakan salah satu tanda bahwa alat reproduksi pada seorang wanita atau calon ibu itu telah bisa berfungsi, walau ini bukan merupakan satu-satunya tanda mutlak yang harus ada, karena ada beberapa wanita yang memang tidak haid tetapi bisa melahirkan (ini hanya kasus tertentu, seperti dalam sejarah kebudayaan Islam bahwa ada salah satu tokohnya yang tidak haid tetapi masih bisa untuk hamil dan melahirkan) saya tidak akan membahas masalah ini tetapi saya akan membahasa kelanjutan artikel kemarin tentang haid dan hal-hal yang perlu diketahui disekitarnya.

Menstruasi biasa juga disebut haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. (wikipedia – haid)

Pembahasan haid (mentruasi) kali ini cukup serius dan artikel ini mungkin berguna anda yang sedang belajar tentang kesehatan reproduksi, misal saja mahasiswa kebidanan, keperawatan serta mahasiswa kedokteran di tahap awal. Jadi saya mohon maaf untuk ibu-ibu yang murni rumah tangga tanpa mempunyai dasar kesehatan, mungkin pembahasan ini terlalu berat tetapi saya harus tetap memberikan bahasanan ini guna sebagai pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh kita semua terutama ibu-ibu yang mendampingi putrinya di saat remaja atau puber.

gangguan siklus haid

Haid yang dialami oleh setiap wanita tidak selalu berjalan normal, ada sebagian wanita yang mengalami gangguan haid dan siklus haid. Gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :

  • Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid :

    • Hipermenorea atau menoragia

Hipermenorea atau menoragia adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari ukuran normal, atau lebih lama dari ukuran normal (lebih dari 8 hari), sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam rahim : penyakit mioma uteri, polip endometrium dll.

    • Hipomenorea

Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan / atau lebih kurang dari biasa, sebab kelainan ini terletak pada konstitusi penderita, pada uterus ( misal : sesudah operasi mioma). Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.

  • Kelainan siklus haid :

    • Polimenorea

Polimenorea adalah siklus haid yang lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari ), disebabkan oleh gangguan hormonal. Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa.

    • Oligomenorea

Oligomenorea adalah siklus haid yang lebih panjang dari biasa ( lebih dari 35 hari ), perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang dan tidak mengganggu fertilitas.

    • Amenorea

Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut, amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mendapatkan haid; disebabkan oleh kelainan bawaan dan kelainan genetik; misal himen imperforata (tertutupnya selaput himen sejak lahir). Amenorea sekunder apabila wanita pernah mendapatkan haid, tetapi kemudian tadak mendapatkannya lagi; disebabkan oleh gangguan gizi, gangguan metabolisme, dan infeksi.

Karena masalah amenorea ini sangat panjang maka akan saya bahas di artikel tersendiri supaya pembahasan kita menjadi fokus dan tidak membingungkan anda sebagai pembaca. Silahkan dibaca pada lanjutan artikel ini tentang Amenore.

Tags:, , ,

Categories: Berbagi pengalaman, Ibu dan Anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *